3 Pembagian Hukum Mim Sakinah atau mim sukun (Mati) Beserta Contoh GW
GW - Kurangnya rasa ingin tahu untuk mendalami ilmu yang harusnya mampu dipelajari ummat muslim sebagai bekal baik dikala muda dan lebih-lebih dimasa tua, terlalu semangat mencari bekal didunia mungkin bagi beberapa orang merupakan alasan yang penting seperti sebagai kesejahteraan dimasa tua, menikmati masa tua.
Namun,
siapa sangka umur tidaklah ada yang tahu, bagaimana dengan keyakinanya untuk
menikmati dimasa tua sedangkan sudah jelas nyatanya didepan ada bekal penting
yang harusnya di kantongi untuk masa tuanya namun ditinggal begitu saja, yang
tak lain adalah ilmu tajwid, ilmu sebagai bahan untuk membaca Al-quran,
kitab-kitab, hadits, lalaikah akan hal tersebut atau mungkin sengaja
mengenyampingkan ?
Hidup
haruslah balance antara dunia dan akhirat, mempersiapkan akhirat diimbangi
dengan mencari bekal dunia, bukan malah sebaliknya, akhirat sebagai sampingan
sedangkan dunia diutamakan, oleh karenanya dari kanak-kanak wajiblah sebagai
orangtua untuk mengajarkan anak-anaknya ilmu tajwid ini, agar bisa membaca
Al-quran dengan baik, agar dalam menjalankan ibadahnya sholat juga menjadi
bagus dan sempurna akan bacaanya. Banyak sekali yang harus dipelajari dalam
tajwid, salah satunya adalah hukum mim sukun, apa itu hukum mim sukun ? adakah
pembagianya ? contohnya seperti apa ? cara bacanya bagaimana si ? hukum mim
sukun ada berapa ? berikut ulasanya.
Pembahasan
Tajwid secara bahasa artinya memperbaiki atau bisa
di artikan membuat baik, sedangkan secara istilah adalah membacanya Al-Qur'an
bisa mendatangi makhroj-makhrojnya huruf, dibaca menurut semestinya yang tepat
dan mengompliti seifat-sifatnya huruf seperti membaca qalqalah, membaca hams
pada huruf, huruf yang bersifat hams, membaca tebal atau tafkhim pada huruf
isti'lak, membaca tipi (tarqiq) pada huruf istifal, membaca mad, ghunnah,
idzhar, idghom dan lain sebagainya, semuanya bisa terbaca menurut ketentuanya
masing-masing. (standar tajwid : 24 Kh.maftuh bastul birri).
Pengertian
Hukum Mim Sukun atau Mim Sakinah
Hukum
secara bahasa peraturan, maksudnya keterangan disini yakni mengatur bagaimana
tata cara membaca yang baik, yang sesuai dengan ukuran-ukuranya meliputi
panjang pendek bacaan, dan hak-haknya huruf dengan dimaksudkan untuk enaknya
sebuah bacaan, dan tidak melenceng dari susunan yang mempengaruhi ma'na dan
i'robnya.
Kemudian yang di namakan hukum mim sukun itu sendiri adalah setiap ada mim yang disukun artinya sukun berarti huruf nun tersebut mati, bertemu dengan salah satu huruf hij'iyah, dengan pembagian hurufnya, terbagi kedalam 3 hukum mim sukun.
Jadi bisa diterangkan bahwa ketika ada permasalahan mengenai pertanyaan yang berupa, ada berapakah pembagian mim sakinah (sukun) atau soal lain misal Hukum mim sakinah atau sukun bertemu dengan huruf hija'iyah ada berapa ? Silahkan jawab dengan jelas dan tegas yakni ada 3, antara lain sebagai berikut :
Ikhfa'
Syafawi
Ikhfa
secara bahasa mempunyai arti menyamarkan sedangkan syafawi sendiri mempunyai
makna bibir, yang mana maksudnya adalah menyamarkan huruf ba' dengan
menempelnya huruf mim, dengan bacaan panjang satu alif.
Ikhfa
syafawi adalah setiap ada mim sukun bertemu dengan huruf ba' atau juga di
katakan setiap ada mim mamti atau sukun selanjutnya dibarengi dengan huruf ba'.
Idzhar Syafawi
Idzhar
secara bahasa mempunyai arti terang atau jelas, maknanya membaca huruf dengan
jelas, sedangkan syafawi secara lughowi bermakna bibir.
Idzhar
syafawi yaitu setiap ada mim mati atau sukun bertemu atau dibarengi dengan
huruf hija'iyah selain mim dan ba'. dengan cara membacanya yakni jelas dan
terang, tidak panjang.
Idghom
Mistli
Idghom
secara bahasa mempunyai arti memasukkan sedangkan misli bermakna misal, mirip
atau copyan maksutnya yakni contoh, Secara istilah idghom mistli adalah
setiap ada mim mati atau sukun bertemu dengan huruf mim.
Contoh
- Contoh
Beberapa
contoh yang dikutip dari ayat Al-Qur'an surat Fushilat bacaan hukum mim sukun di
tandai dengan adanya warna merah huruf berikut ini contoh-contoh dari hukum mim
sukun.
Ikhfa'
Syafawi
Dintandai dengan bertemunya huruf mim
sukun bertemu dengan huruf ba' (warna merah)
1.) وَاَبْصَارُهُمْ
وَجُلُوْدُهُمْ بِمَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ
2.)
الَّذِيْنَ لَا يُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ هُمْ كٰفِرُوْنَ
3.) ثُمَّ كَفَرْتُمْ بِهٖ
Idzhar Syafawi
Ditandai
dengan bertemunya huruf mim dibarengi dengan huruf selain mim dan ba' (warna merah)
1.) لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ
2.)
اَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ
3.) قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۟ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰىٓ اِلَيَّ
Idghom
Mistli
Dintadai
dengan bertemunya huruf mim sukun dengan huruf mim (warna merah)
1.) فَمَا
هُمْ مِّنَ الْمُعْتَبِيْنَ
2.)
فَزَيَّنُوْا لَهُمْ مَّا بَيْنَ
اَيْدِيْهِمْ
3.) وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا
يَدْعُوْنَ
4.) وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنْ عَذَابٍ غَلِيْظٍ
Kesimpulan
Bahwa Hukum mim sukun itu ada 3 bagian
yakni ikhfa syafawi dengan huruf ba' dengan cara baca dibaca panjang satu alif,
idzhar syafawi dengan huruf hija'iyah selain mim dan ba, dengan cara baca
dibaca pendek, idghom mistli dengan huruf mim dengan cara baca dibaca panjang
satu alif.
Demikianlah artikel singkat mengenai Hukum Mim Sukun atau Mati Beserta Contoh GW semoga bermanfaat salam dari kami griyawaras.com wassalamualaikum wr.wb.
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "3 Pembagian Hukum Mim Sakinah atau mim sukun (Mati) Beserta Contoh GW"