Cara Memulai Bacaan Setelah Waqof GW
GW - Ngawurnya seseorang ketika memulai bacaan surat yang dibacanya merupakan kesalahan yang harus dibenari, entah itu tua umurnya dan lebih-lebih yang masih kanak-kanak, bisa saja dalam ibtidaknya tersebut merusak dari pada ma'nannya, sehingga menjadikan kalimah tersebut menjadikan kalimah kufur.
Bagaimanakah disaat dalam keadaan
memabacanya tidak tahu dan tidak mengerti dari padanya arti dan ilmunya
tersebut ? atau bisa jadi tahu ma'nanya namun menyengaja ?, ada beberapa hukum
dan kaidah yang harusnya di pelajari pelan-pelan agar kefahaman menjadi melekat
dan teringat dan baik, apalagi dalam mengingatnya dengan tadarusan. Berikut
dibawah ini ulasan mengenai ibtidak
Pembahasan
Apa itu Ibtida' ??
baik secara lughowi atau istilah ?
Ibtida'
Ibtida dari segi bahasa bermakna
memulai, secara istilah adalah memulainya bacaan dari berhentinya waqaf, baik
waqof yang waqof tam, waqof kaf, waqof hasan, waqof lazim atau waqof qobih.
Sebelum memahami mengenai ibtida'
alangkah baiknya mengetahui jenis waqaf-waqaf yang dari padanya itu, baiknya
dalam membaca akan lebih terstruktur, sehingga dari padanya membaca benar lebih
besar dan baik.
Memulai membaca menurut KH.Maftuh Bastu
Birri dalam bukunya Jazariyyah, mestinya ibtida' harus lebih berhati-hati dari
pada waqof, karena kalau waqof masih ada daruratnya, yang semestinya akan
kehabisan nafas, tidak begitu dengan ibtidak, memulai membaca itu pasti didalam
keadaan ikhtiyar dan bebas bisa memilih dari mana, dengan ini maka kalau
ibtidak harus dari kalam yang mafhum dan tidak menjadikanya rusak ma'na.
Rusaknya suatu ma'na merupakan
kesalahan yang fatal, bisa jadi menyesatkan dan menjerumuskan bagi yang
mengerti ma'nanya dalam kesesatan menambah sesat, sedangkan yang sudah mengerti
ma'na semakin bingung akan maksudnya.
Ada bebeberapa hukum mengenai memulai
membaca menurut imam ibnul jazariy rohimahullah yakni boleh-boleh, hanya jelek,
sangat jelek, haram, yang terakhir adalah hal yang mengerikan yaitu bisa jadi
dengan kesalahanya menjadikanya sampai kufur, oleh karenanya dari hukum itu
harus tahu akan kondisi apa dan bagaimananya.
Cara Memulai Bacaan (ibtida')
1. Kalau waqofnya tam atau kaf,
ibtidaknya juga bisa tam dan kaf.
2. Kalau waqofnya qobih maka ibtidaknya
harus mengulangi dan memilih dari mana yang boleh dan baik, tidak cukup hanya
asal mengulangi.
Terkadang ada suatu kondisi dimana
waqafnya baik namun ibtidaknya jelek atau buruk dan begitupun sebaliknya
waqafnya jelek akan tetapi ibtidaknya buruk. waqaf hasan adalah berhenti pada
kalam sempurna yang masih ada hubunganya dengan kalam berikutnya dalam segi lafadz
dan ma'nanya. ada beberapa jenis waqof diantaranya waqof sukun dan waqaf ibdal yang baiknya dan harusnya di ketahui silahkan pelajari.
Mengenai ibtidak qobih yakni jeleknya
dalam memulai membaca suatu kalam, hukum dari pada ibtidak ini dari mulai tidak
boleh dan bisa jadi sampai kufur kalo hal itu mencakup dengan sebab-sebab yang
telah dirincikan. yakni diantara sebabnya apa ? salah satunya adalah rusaknya
ma'na, rusaknya tatanan kalimah dan bacaan, menyengaja, menyengaja yang sampai
pada i'tiqodnya, rusaknya runtutan huruf. kemudian bagaimana dengan para Qori'
yang terpaksa ibtidak yang qobih tadi ? maka dalam hal ini tidak dihukumi
makruh atau haram asal hanya tujuan membaca atau menceritakan saja.
Kesimpulan
Bahwa memulai membaca haruslah
memperhatikan ma'na, memperhatikan susunan kata, begitu pula juga dengan
keadaan dimana kemampuan diri mampukah dalam keadaan tertentu bisa membaca
dengan panjangnya kalimah dan atau dalam keadaan lain, penting sekali mengerti
akan ma'na dan begitupun juga susunan kalimahnya, baik yang fi'il seharusnya
dibarengi dengan fa'ilnya, atau mubtadak dengan khobarnya dan lainya.
Itulah artikel singkat mengenai Cara Memulai Bacaan Setelah Waqof , semoga bermanfaat salam dari kami Griyawaras.com.
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Cara Memulai Bacaan Setelah Waqof GW"