Alasan Ta’ Akhir Kalimat Dibaca Ha’ Ilmu Tajwid GW
GW - Adakalanya ta’ itu dinamakan ta’ marbuthoh dan adapula ta’ yang dinamakan ta majruroh, namun bagaimana jadinya, yang asalnya hurufnya ta’ ko bisa dibaca dengan berubah lafadz dengan berganti menjadi lafadz hurufnya ba’. Apakah nanti sifatnya akan sama dan kodratnya sebagai ta’ akan hilang atau tidak ?
Sulit memang ketika baru belajar tajwid, apalagi baru belajar membaca huruf namun ketika bertemu dengan suatu bacaan dengan adanya ta’ marbuthoh ini berubah sifatnya dan bacaanya, bingung kan jadinya. Namun tidak masalah, mengenai hal itu nanti ada perbedaanya dan pasti akan paham kalo menyimaknya.
Sebelum menginjak kepembahasan mengenai Alasan Ta’
Akhir Kalimat Dibaca Ha’ Ilmu Tajwid GW, sebaiknya lebih dahulu mengetahui satu
persatu dari apa itu ta’ marbuthoh ? ap aitu ta’ majruroh, apa itu ta’ ta’nis ?,
apa itu ha’ saktah ?
Pengertian Ha’ Saktah adalah huruf tambahan untuk
menyembunyika waqof pada akhir kalimah, yang mana keadaan ha’ ini baik keadaan
wasol dan waqof tetap terbaca ha’ tidak berubah pelafadzanya. Misalkan pada
contoh : Kitaabiyah (ini kondisi dimana kalimat tersebut dibaca waqof, ha’
tetap terlihat dengan kondisi dimana ha’nya itu berharakat sukun atau mati
karena sukun yang aslinya berharakat dhummah)
Kitaabiyahu (ini kondisi dimana kalimat tersebut dibaca
dengan tersambung ke kalimat yang selanjutnya, yakni harakatnya ha yang dhummah
itu hidup dan terlihat dibaca hu).
Kemudian mengenai ta majruroh dan ta’ marbuthoh,
keduanya sama-sama ta’ namun disuatu kondisi dan bentuknya ini aka nada perbedaan,
kalo ta’ marbuthoh itu bentuknya bulat dalam keadaan menempel pun tetap bulat
agak lonjong namun berbeda lagi mengenai bentuk ta’ majruroh yang bentuknya
tetap terseret seperti bentuk kapal atau perahu.
Nah, pada kondisi waqof dan washol kedua jenis ta’
memiliki perbedaan, walaupun sama-sama ta, namun pada kondisi waqof ta’ marbuthoh
ini berubah menjadi ha’dalam pelafadzanya dan sifatnya, tidak lagi ta’ namun ha’,
sedangkan pada kondisi washol sifatnya tetap menjadi ta’, begitupun pada
pelafadzanya. Seperti contoh طَيِّبةً,
رَحْمَةً Cara membaca pada
kondisi waqof yakkni rahmah bukan rohmat, begitupun thoyyibatan ketika waqof
dibaca thoyyibah bukan thoyyibat)
Mengenai ta’ majruroh baik dalam kondisi wasol atau
pun waqof tetap sifat dan pelafadzanya kebentuk huruf ta’ seperti contoh رَحْمَتَ, نِعْمَتَ,
أُمَّهٰتٌ Pada ketiga kalimat
itu, cara membacanya ketika waqof yakni ta’ dibaca sukun atau mati (rohmat
bukan rohmah, ni’mat, bukan ni’mah, ummahaat bukan Ummahah), kalo ingin
diwasholkan tinggal dibaca hurufnya ta tersebut.
Mengenai Alasan
Ta’ Akhir Kalimat Dibaca Ha’ yakni karena ta’nya tersebut merupakan ta’
marbuthoh atau ta’ ta’nis dengan kondisi waqof, dalam hal ini Namanya adalah
waqof ibdal karena bergantinya suatu huruf baik sifat dan pelafadzannya buka bab sifat-sifat huruf.
Jadi ta’ mamrbuthoh dan ta’ majruroh itu beda,
begitupun ha’ saktah berbeda pula dengan ta’ majruroh namun sama sifatnya
dengan ta’ marbuthoh ketika dalam kondisi waqof ibdal, namun berbeda lagi ketika
dalam kondisi washol tidak sama dengan ha’saktah, namun ta’ marbuthoh sama
dengan ta’majruroh yakni tetap dibaca ta’ bukan ha’.
Itulah artikel mengenai Alasan Ta’ Akhir Kalimat DibacaHa’ Ilmu Tajwid GW semoga bermanfaat, jangan lupa selalu dukung kami dengan
selalu setia dan kiat membaca. Salam dari kami griyawaras.com see u next time.
Saran Video Trending Fokus Artis
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Alasan Ta’ Akhir Kalimat Dibaca Ha’ Ilmu Tajwid GW"