Memahami Tentang Pengertian Mad Jaiz Munfasil Beserta Contoh GW
GW – Pengertian dari Mad Jaiz Munfasil secara bahasa yakni mad artinya memanjangkan, jaiz artinya sesuatu yang bisa hilang, munfasil artinya terpisah jadi mad jaiz munfasil secara bahasa bisa diartikan memanjangkan bacaan mad yang tidak dalam satu kalimat namun bisa saja panjangnya itu hilang karena suatu sebab. Apa sebabnya ?
Memahami tentang hukum bacaan mad ini banyak sekali macamnya, kalo tidak hati-hati dalam membaca dan mengerti betul tentang mad, bisa saja salah baca, seperti dalam kondisi dimana adanya huruf mad dengan hamzah yang beda kalimah namun keadaanya berhenti karena waqof, maka yang seharusnya 2⅟₂ alif menjadi 1 alif saja, namun masih saja ada yang salah memanjangkan dalam keadaanya waqof. Mengenai panjangnya ini setiap imam berbeda-beda.
Pengertian Mad Jaiz
Munfasil
Mad jaiz Munfasil adalah
apabila bertemunya huruf mad dengan hamzah itu sudah beda kalimah atau dalam
pengertian lain yakni kalau sesudahnya huruf mad bertemu hamzah yang tidak
dalam satu kalimat. Mengapa si dinamakan munfasil ? karena sebab terpisahnya
yakni antara huruf mad dan hamzah sudah terpisah (beda kalimahh).
Sedangkan perihal kenapa
dinamakan ja-iz ? yakni karena sebab bisa hilangnya menambah panjang bacaan
karena suatu alasan yakni waqof pada kalimat yang pertama seperti lafadz وَمآَأُنْزِلَ Pada lafadz tersebut
apabila berhenti di wama (وَمٓاَ) maka cukup dibaca
satu alif tidak dengan bacaan ketika diteruskan yakni dengan menambahkan
panjangnya yakni 2⅟₂ alif.
Memang begitu, jadi yang dinamakan mad jaiz munfasil adalah seperti penjelasan di atas, kemudian mengenai dari pada panjang pendeknya karena suatu sebab ini diantara Imam Qorro’ berbeda-beda antara lain sebagai berikut :
Sebagian Qurro’ yaitu
Imam Qolun dan Ad-Duriy mempunyai wajah dua : membaca qosr dan membaca panjang
seperti mad wajib mengenai panjangnya ini bisa kalian baca artikel tentang
pengertian mad dan contohnya.
Sebagian Qurro’
mewajibkan membaca qosr, hanya dibaca sebagai mad asli kadar satu alif saja
tidak menambahi panjang. Menurut ini bukan mad ja-iz lagi bahkan mad thobi’I saja.
Bertemunya hamzah yang sudah beda kalimat tidak bisa membekas.
Sebagian Qurro’ menambahi
panjangnya sama dengan mad wajib muttasil. Yaitu Imam Warsy, Hamzah, Ibnu ‘Amir,
‘Ali Al-Kisai dan Imam ‘Asim (gurunya Imam Hafs). Tetapi ukuranya memanjangkan
berbeda-beda seperti mad wajib muttasil. Wajah-wajah qiroah ini semua muttasil
dan mutawatir dari beliau Nabi SAW.
Oleh karena itulah bacaan
yang dianut yaitu qiroah masyhuroh Riwayat Imam Hafsa da dua jalur (tariq) yang
masing-masing masyhur semua atau terkenal semua. Namun yang berlaku diajarkan
oleh guru-guru diindonesia semua mad ja-iz dibaca panjang kadar dua alif atau
dua laif setengah.
Karena Imam Hafs dari
jalur ini mewajibkan panjang sekian, yaitu menurut tariqnya Imam ‘Ubaid ibnus
Sabbah. Adapun menurut tariq lain yaitu menurut Imam ‘Amr ibnus Sabbah, semua
mad ja-iz dibaca qasr dalam Al-Qur’an dan ada beberapa perbedaan bacaan.
Maka yang penting setiap
mad ja-iz kita latih panjang semua jangan ada yang ketinggalan. Agar tidak
campur ada yang panjang dan ada yang pendek. Maksudnya adalah kalo membuat
panjang bacaan satu maka yang lainya juga ikut panjang semua begitupun sebaliknya
ketika membuat pendek satu maka dalam membaca yang lainya juga ikut dibaca pendek
semua.
Jadi maksud dari ja-iz
ini bukan berarti boleh dibaca panjang ataupun pendek akan tetapi bacaan mana
yang ditetapi. Kalau bacaan menurut jalur yang pendek, memang bukan mad ja-iz
lagi bahkan mad thobi’I saja, maka kesemuanya harus dibaca satu alif jangan ada
yang terbaca panjang. Seperti halnya mempelajari lagi ilmunya dalam membaca imam
‘Amr bin Sabbah. Kalo dari pondok murottilil memakai jalurnya imam Hafs , imam ‘Asim.
Yakni dibaca panjang.
Contoh Mad Ja-iz Munfasil
Contoh |
Sebab |
Cara
baca |
وَمَٓاأُنْزِلَ |
Karena
bertemunya huruf mad yakni (wama) dengan hamzah dan beda kalimah |
Kalo
berhenti dibagian wama menurut imam hafsh dibaca panjang layaknya mad jaiz munfassil
itu sendiri yakni 2⅟₂ alif, kalo menurut imam imam Ubaid ibnus sabbah maka ditetapkan
sebagai mad thobii biasa yakni dibaca cukup satu alif saja, namun apabila dibaca
terus yakni وَمَٓاأُنْزِلَ maka dibaca panjang baik keduanya yakni 2⅟₂
alif bahkan ada yang lebih. |
قُولُوٓاْءَامَنَّا |
Karena
bertemunya huruf mad yakni (quuluu) dengan hamzah dan beda kalimah |
Kalo
berhenti dibagian quuluu menurut imam hafsh dibaca panjang layaknya mad jaiz
munfassil itu sendiri yakni 2⅟₂ alif, kalo menurut imam imam Ubaid ibnus sabbah
maka ditetapkan sebagai mad thobii biasa yakni dibaca cukup satu alif saja,
namun apabila dibaca terus maka dibaca panjang baik keduanya yakni 2⅟₂ alif
bahkan ada yang lebih. |
اُدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ |
Karena
bertemunya huruf mad yakni (ud’uunii) dengan hamzah dan beda kalimah |
Kalo
berhenti dibagian ud’uunii menurut imam hafsh dibaca panjang layaknya mad
jaiz munfassil itu sendiri yakni 2⅟₂ alif, kalo menurut imam imam Ubaid ibnus
sabbah maka ditetapkan sebagai mad thobii biasa yakni dibaca cukup satu alif
saja, namun apabila dibaca terus maka dibaca panjang baik keduanya yakni 2⅟₂
alif bahkan ada yang lebih. |
Setelah mengerti mengenai
bagaimana ketentuanya membaca hukum bacaan mad jaiz munfassil ini maka dalam
membaca al-Qur’an baiknya berhati-hati akan panjang dan pendeknya dari suatu
hukum bacaan.
Nah, dari contoh diatas
kemudian timbul sebuah pertanyaan bagaimana cara mempraktekkan panjang dari
satu alif atau 2 alif atau 3 alif atau 2⅟₂ alif ? yakni diibaratkan sebuah
ketukkan misalkan satu alif yakni dua ketukkan begitupun keliapatanya, jadi
setengah alif itu satu ketukkan atau ibaratkan detak jantung yakni satu detakan
jantung adalah satu harakat, yah dikira-kira sehingga panjang pendek dalam membaca
itu bisa bagus, baik dan benar.
Itulah artikel mengenai MemahamiTentang Pengertian Mad Jaiz Munfasil Beserta Contoh GW semoga bermanfaat salam dari kami griyawaras.com see u next time.
Saran Video Trending Fokus Artis
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Memahami Tentang Pengertian Mad Jaiz Munfasil Beserta Contoh GW"