Cara Membaca (القَدْرُ) dan Huruf Sukun Dua (الْهَدْيْ)
GW - lafadz - lafadz pada akhir kalimah ini sering kali mengecoh para pembaca, apalagi ketika menemukan lafadz - lafadz seperti (الْهَدْيْ) dan (القَدْرُ). Jeli dalam membaca mushaf Al-Qur’an sudah seharusnya menjadi kewajiban, agar apa yang dibaca itu sesuai dan tepat dengan apa yang diajarkan oleh rosul kepada sahabat – sahabatnya, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kemurnian dan keaslian dari pada isi, maksud dan kalimah yang ada didalam mushaf Al – Qur’an.
Seperti halnya dalam membaca lafadz (القَدْر), keadaan dimana lafadz (القَدْر) ini terbaca waqof, berbeda lagi nanti dalam keadaan washolnya,
lantas dalam keadaan waqof itu kondisi dal mati dan ro matinya bagaimana ? yang
seharusnya tetap terlihat ko terdengar hilang ? benarkah atau salah kejadian
tersebut ? yang bahkan fenomena membaca (القَدْرُ)
tidak terlihat ro’nya itu sudah membuming dan menjadi bahan ajar yang tepat ?
Al – Faqir menjawab dalam bukunya yang
berjudul “FATHUL MANNAN”, dari sepengetahuan al-faqir, bahwa fenomena yang di
anggap seperti halnya bacaan ikhfa’ jadid tersebut atau (القَدْرُ) yang tidak terbaca ro’ (samar), tidak ada kitab tajwid yang
menerangkan begitu kecuali kitab yang mengatakan ikhfa’ jadid itu, dan kitab
ini adalah kitab baru dan nama bacaan istilah baru yang tidak berani untuk
dibuat pedoman, karena kitab – kitab tajwid yang mu’tabar lainnya semua sama
atau tidak menerangkan.
Yang ada malah keterangan supaya dibaca
yang lebih jelas artinya apa ? ro’nya masih terlihat bukan samar lagi, karena
yang ada nanti malahan hilang. Seperti yang banyak orang tahu tentang qolqolah
kalau diwaktu waqof namanya adalah qalqalah kubro.
Begitu juga yang lain seperti bacaan (الْحَقّْ) tasydid sebelum qalqalah, bacaan ghunnah
dan lain – lainnya, masing – masing ketika diwaqofkan tajwidnya supaya
ditambahi jelasnya (molor sedikit). Kalau gurunya mengajari murid – muridnya
dengan bacaan samar, muridnya membaca akan hilang seperti (وَالْعصْرْ) malahan dibaca (وَالْعَصْ)
atau pada lafadz lainya seperti (لَيْلَةُالْقَدْرْ)
terbaca (لَيلَةُالْقدْ) pada babnya (salah membaca Al-Qur'an) ini kan
termasuk salah satu kesalahan baca atau lahn jaliy yang mana hukumya adalah
haram syar’an.
Bacaan Qori’ mesir atau lainnya yang
kedengaran samar, tidak bisa dibuat pedoman. Karena biasanya seorang pembaca
sudah berusaha membaca jelas tapi pendengarnya mengatakan tidak jelas. Kemudian
akhir -akhir ini sudah lama tidak ada orang memusykilkan lagi, setelah banyak
beredar atau terdengar bacaan murottal dari Qori’ -Qori’ Arab Saudi yang pada
pada umumnya membaca jelas pada huruf akhir tersebut. yang tentunya tidak hanya
pada lafadz (القَدْرُ) namun juga pada
lafadz lainya yang haknya sama. (wallahu’alam)
Kemudian mengenai sukun dua seperti
lafadz (الْهَدْيْ) apakah cara
membacanya itu al-hadi atau al-hady (minal hady) ? didalam karangan bukunya Al
– Faqir menjawab tidak betul kalau huruf akhir terbaca samar. Mengenai suara
(e) tambahan juga tidak betul selagi membacanya cepat.
Maka harus difahami dan kita bedakan
antara bacaan yang sudah tepat cukup betul dan yang terbilang keluar e-nya.
Bacaan qodr lain dengan bacaan qoder, dimana kalau qoder lebih pelan – pelan
dan qodr lebih cepat.
Fahamlah, hendaknya, jangan disamakan
antara keduanya. Dan mengenai seperti bacaan minal hady, minal baghy, ro’y yang
seakan – akan terdengar bacaan naqlul harakat (pertanda adanya harakat) atau
menjadi hadi, baghi, ro’I adalah bukan naql bahkan tetap sukun – sukun (naql
tetap tidak ada).
Umpama ii naql, pasti yang belakang
harus terbaca panjang yaitu dibaca mad. Karena huruf akhir berupa ya’ mati
setelah harakat kasroh, maka hal ini akan menjadi huruf mad. Jadi bukan ini
dibaca panjang satu alif tapi tetap terbaca pendek.
Jadi baik (الْهَدْيْ)
dan (القَدْرُ) dalam membaca harus
tetap jelas, menetapkan hak – haknya huruf yang ada, baik dari ha’nya, dalnya,
qofnya, dan ro’nya, tidak ada bacaan yang terdengar e’ atau menghilangkan
huruf, hanya saja dalam membaca harus teliti dan lebih jelas dalam mengeluarkan
hurufnya.
Itulah artikel mengenai Cara Membaca (القَدْرُ) dan Huruf Sukun Dua (الْهَدْيْ) semoga bermanfaat khusunya untuk penulis, salam dari kami griya waras, see u next tima every body bye bye !
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Cara Membaca (القَدْرُ) dan Huruf Sukun Dua (الْهَدْيْ)"