Huruf – Huruf Al – Qur’an Fathul Mannan Al-Fakir
GW - Al – Qur’an mempunyai huruf – huruf yang tertentu, huruf hija’iyyahnya semua ada 29 dan dengan urutan sebagai berikut :
Hamzah (ء), Ba’ (ب),
Ta’ (ت), Tsa (ث),
Jim (ج), Ha’ (ح),
Kho’ (خ), Dal (د),
Dzal (ذ), Ro’ (ر),
Za’ (ز), Sin (س),
Syin (ش), Shod (ص),
Dhod (ض), Tho’ (ط),
Dzo (ظ), A’in (ع),
Ghain (غ), Fa’(ف),
Qaf (ق), Kaf (ك),
Lam (ل), Mim (م),
Nun (ن), Ha (ه),
Waw (و), Alif (ا),
Ya’ (ي).
Begitulah urutanya menurut
Ulama’ ada’ wa ghoirihim. Pertama kali hamzah bukan alif, sebab alif itu tidak
bisa menerima harakat. Yang menerima harokat (hidup) itu hamzah bukan alif lagi,
atau alif yang sudah menjadi hamzah (alif yabisah). Lalu alif diletakkan dibelakang
bersama dengan waw dan ya’ sebagai saudara (sama – sama) menjadi huruf mad.
Huruf hija’iyah 29 itu
masih ditambah beberapa huruf cabangannya seperti yang terdapat dalam wajah –
wajah qiro’at yang mutawattir dari Nabi SAW. Seperti hamzah yang terbaca
Tashil, alif yang yang dibaca imalah, lam yang dibaca taghliz (tebal) dan sod
yang dibaca isymam. Huruf – huruf yang fasih dan memiliki ketentuan makhroj dan
sifat – sifat bacaanya.
Huruf hija’iyyah itu
mempunyai dua jurusan nama :
-* Asma’ul huruf (nama –
namanya huruf).
-* Musammayatul huruf
(yang dinamai huruf).
Musammayatul Huruf (yang
dinamai huruf)
Apa itu Musammayatul
huruf (yang dinamai huruf) ? berikut dibawah ini penjelasannya.
Musammayatul huruf (yang
dinamai huruf) itu misalnya kalau kalian didatangi pertanyaan begini : yang
dinamakan huruf jim itu bagaimana ? ini kalau yang ditanyakan huruf mati,jawabnya
dengan mendatangkan hamzah wasol sebelumnya untuk mengucapkan seperti AJ, IJ,
UJ.
Kalau yang ditanyakan
huruf hidup maka jawabnya dengan menambah ha’ saktah sesudahnya seperti JAH,
JIH, JUH, begitu pula kalau untuk mengajar supaya teteh dan fasih, dilatih
membaca AB IB UB dan seterusnya menurut makhroj dan sifat – sifat yang
semestinya. Jadi yang dinamakan Musammayatul huruf (yang dinamai huruf) adalah
huruf – huruf yang sudah diharokati, sudah mempunyai ketentuan bacaan.
Asma’ul Huruf (nama –
namanya huruf).
Nama – namanya huruf itu
terbagi menjadi (3) tiga golongan :
-* ada yang mempunyai
satu nama, banyaknya ada 16 huruf yaitu : jim, dal, dzal, sin, sod, syin, dod, ‘ain,
ghain, qaf, kaf, lam, mim, nun, waw, alif.
-* ada yang mempunyai
empat nama yaitu huruf za’
+ bisa zaayun
+ bisa zaa-un yakni dibaca
mad
+ bisa zaa saja yakni
dibaca qasr
+ bisa ziyyun yakni
kasroh dan tasydid
-* ada yang mempunyai dua
nama, banyaknya ada 12 huruf : yaitu hamzah, ba’, ta’, tsa’, ha’, kho’, ro’,
tho’, dzo’, fa’, ha’, ya’. Kalau hamzah bisa dengan ta’ (hamzatun) dan bisa
tidak (hamzun).
Selain hamzah bisa dengan
mad dan qasr (dengan hamzah dan tidak) yakni di samping ba’, ta’, sa’ juga ba’,
ta’ tsa dan seterusnya. Jadi huruf – huruf yang banyaknya 12 itu memiliki dua
bahasa atau dua nama. Selain nama, huruf juga mempunyai sifat yakni sifatul huruf dan tempat keluarnya huruf (makhorijul huruf) silahkan di pelajari.
Dari keterangan tersebut jika
kalian faham, berarti tidak akan mempunyai kemusykilan lagi untuk menanggapi
huruf – huruf yang ada pada awal surat seperti toha, yasiin, kaaf ha ya ‘ain
sod. Mengapa dibaca demikian ?
Karena huruf – huruf itu
dibaca dengan Asma’ul huruf (nama – namanya huruf). Mengenai tho’ ha’ dan ya’nya
yasiin dan seterusnya yang mempunyai dua nama tadi, memang betul mempunyai dua
nama atau dua bahasa, tetapi kalau digunakan membaca Al-Qur’an wajahnya hanya
satu yaitu yang qasr saja. Karena hanya terbatas mengikuti ajaran dari Rasulullah
saw. (tauqifiyyah) dan buktinya semua ulama ahli bacaan Al-Qur’an tanpa ada
khilaf hanya memiliki satu wajah itu saja.
nah itulah artikel mengenai Huruf – Huruf Al – Qur’an Fathul Mannan Al-Fakir semoga bermanfaat buat para pembaca terutama untuk penulis sendiri, salam dari kami griyawaras.com see u next time bye bye.
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
informatif.....jadi ngerti...
BalasHapusThank you fort sharing