Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ) dan Artinya
GW – Memaknai pengertian mengenai apa itu akhir zaman ? pentingkah sebagai makhluk didunia ini untuk menyakini akan hal itu ? pantaskah sebagai makhluk menyepelakan akan adanya hari akhir.
Akhir zaman merupakan
periode waktu yang dijelaskan secara eskatologi yakni peristiwa yang sudah
dilalui atau sebelum dilalui (rangkaian kehidupan makhuk), begitupun juga
hubungan antar ruang dan waktu (kosmologi), dan juga mengenai abrahamik.
Unik memang memaknai
mengenai akhir zaman ini, begitupun juga uniknya memahami mengenai hukum bacaan tajwid yang ada pada Surat Al-Qari’ah dan juga artinya berikut Ulasan dan Bacaan
Surat Al-Qari’ah.
ٱلۡقَارِعَةُ
مَا
ٱلۡقَارِعَةُ
وَمَاۤ
أَدۡرَىٰكَ مَا ٱلۡقَارِعَةُ
یَوۡمَ
یَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلۡفَرَاشِ ٱلۡمَبۡثُوثِ
وَتَكُونُ
ٱلۡجِبَالُ كَٱلۡعِهۡنِ ٱلۡمَنفُوشِ
فَأَمَّا
مَن ثَقُلَتۡ مَوَ ٰزِینُهُۥ
فَهُوَ
فِی عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ
وَأَمَّا
مَنۡ خَفَّتۡ مَوَ ٰزِینُهُۥ
فَأُمُّهُۥ
هَاوِیَةࣱ
وَمَاۤ
أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ
نَارٌ
حَامِیَةُۢ
Artinya :
-* Hari Kiamat
-* Apakah hari Kiamat
itu?
-* Dan tahukah kamu
apakah hari Kiamat itu?
-* Pada hari itu manusia
seperti laron yang beterbangan,
-* Dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
-* Maka adapun orang yang
berat timbangan (kebaikan)nya,
-* Maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (senang).
-* Dan adapun orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya,
-* Maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah.
-* Dan tahukah kamu apakah
neraka Hawiyah itu?
-* (Yaitu) api yang
sangat panas.
Yah, seperti yang sudah
kalian baca pada arti diatas tersebut mengenai hari kiamat, pada surat al-qariah
ini menggambarkan tentang dahsyatnya hari kiamat, mulai dari suara, kondisi,
dan juga keadaan yang ada.
Apa yang menjadi gambaran
dari pada suara yakni angin yang bisa menerbangkan manusia, kondisi yang mana
gunung-gunung bertabrakan dsb.
Asbabun Nuzul Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Asbabun nuzul merupakan
sebab musabab turunya akan suatu surat yang ada didalam Al-Qur’an salah satunya
seperti halnya surat Al-Qari’ah ini, ada beberapa Riwayat yang menjelaskan mengenai
turunya surat al-qari’ah.
Yakni menurut Ibn Abbas,
salah satu seorang sahabat Nabi yang juga ahli tafsir, surat Al-Qari’ah turun
sebagai pengingat atau peringatan bagi orang-orang mekkah yang meremehkan kekuasaan
Allah SWT dan tidak takut akan adanya hari kiamat.
Pada Riwayat lain juga
dijelaskan mengenai sebab musababnya surat ini diturunkan, untuk apa ? yakni
bahwa surat Al-Qari’ah turun karena atas jawaban atas pertanyaan yang diajukan
oleh orang-orang musyrik mekkah tentang kejadian paa hari itu yakni hari kiamat
dan perhitungan amal manusia.
Hukum Bacaan Yang
Terdapat Pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ)
Tentunya kalian semua
sudah tahu hukum bacaan tajwid itu apa saja, dan banyak sekali macamnya, dari segi
sifatnya, bentuknya, keluarnya huruf dan keadaan tertentu ketika harakat
diikuti dengan huruf-huruf hija’iyah yang jumlahnya ada 28, dikatakan juga ada
30 yang termasuk yakni (lam alif dan hamzah), didalam buku standar tajwid
sendiri dikatakan huruf hija’iyah itu sendiri ada 29, untuk lam alif tidak ada
lebih jelasnya silahkan baca pada artikel huruf huruf hija’iyah.
Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin Pada Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Ada 5 hukum nun sukun dan tanwin,
setiap hukumnya memiliki kriteria tersendiri untuk ditetapkan sebagai ha katas
hukum itu sendiri, baik dari segi bertemunya, keadaanya dan begitu juga cara
bacanya, untuk lebih jelasnya bisa kalian baca pada babnya nun sukun dantanwin, disitu telah dijelaskan secara gambling tinggal kemauan untuk
membaca saja.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Idgham bighunnah |
- |
- |
Idgham bilaghunnah |
عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ |
Bertemunya kasrah tanwin dengan Ro’ |
Iqlab |
- |
- |
Idzhar |
مَنۡ خَفَّتۡ |
Bertemunya nun mati dengan Kho’ |
|
نَارٌ
حَامِیَةُۢ |
Bertemunya dhommah tanwin dengan Ha’ |
Ikhfa |
ٱلۡمَنفُوشِ |
Bertemunya nun sukun atau mati dengan Fa’ |
|
مَن ثَقُلَتۡ |
Bertemunya nun Sakinah dengan Tsa’ |
Jadi pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ) telah ditemukan
adanya hukum nun sukun dan tanwin. Apa saja ? yakni dari mulai bacaan ikhfa, idzhar,
dan juga idgham bilaghunnah, pada tabel diatas telah ditunjukan bagian kalimat
dan juga sebabnya.
Kemudian bagaimana cara membacanya,
pada hukumnya idgham bilaghunnah yakni (عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ) tanwinya ta
marbuthoh masuk kedalam ro’ yang bertasydid, (Tirro) dengan bibir Bersiap untuk
masuk kedalam huruf Ro’. Begitupun juga sama pada lafadz (نَارٌ حَامِیَةُۢ).
Ikhfa’ pada lafadznya surat al-qari’ah
(ٱلۡمَنفُوشِ) cara membacanya
yakni dengan dibaca panjang antara hurufnya mim sukun dengan fa dhommah, yakni
membaca hurufnya mim fathah dan Bersiap untuk membaca hurufnya fa’ dhommah
(mangfa) dibaca panjang satu alif. Ada perbedaan dalam membaca setiap huruf
ikhfa, yakni ada yang masuk dengan NG dan juga ada yang hanya N, tergantung dari
pada hurufnya.
Hukum Bacaan Mim Sukun Pada Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Sudahkah kalian tahu ada berapa
banyaknya hukum sukun itu ? dan yang dimaksud mim sukun itu sendiri yang
bagaimana ? dan seperti apa ? bagaimana keadaanya ?
Mim sukun merupakan huruf hija’iyah yang
telah dihiasi dengan sebuah harakat yakni sukun (ْ) dengan
maksud untuk mempermudah bacaan, bentuknya seperti ini (مۡ), keadaanya harakat
sukun (harakat pertanda huruf tersebut dibaca mati) berada diatas huruf mim.
Hukum mim sukun sendiri terbagai
menjadi tiga bagian, setiap bagianya memliki syarat dan kriteria untuk masuk
kedalam bagian hukum mim sukun tersebut, lebih jelasnya untuk apa saja bagianya
? silahkan baca pada babnya hukum bacaan mim sukun.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Ikhfa’ Syafawi |
- |
- |
Idgham Mistli |
- |
- |
Idzhar Syafawi |
- |
- |
Jadi Pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ)
tidak terdapat dan tidak ditemukan adanya salah satu hukum bacaan mim sukun
dari mulai ayat 1-11.
Hukum Bacaan Mad Pada Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Terdapat 2 hukum bacaan mad yang
kemudian dirincikan lagi pada tiap 2 bagian itu, yakni pada bagianya mad asli
(mad thobi’i) dan mad far’I. mengenai apa saja bagianya silahkan baca pada
babnya macam-macam mad.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Mad thobi’i |
ٱلۡقَارِعَةُ |
Fathah qaf diikuti alif |
|
مَا
ٱلۡقَارِعَةُ |
Fathah qaf diikuti alif dan juga fathah mim
diikuti alif |
|
أَدۡرَىٰكَ مَا ٱلۡقَارِعَةُ |
Fathah pada huruf ro, mim, qaf diikuti alif |
|
یَوۡمَ یَكُونُ |
Dhammah pada kaf diikuti wawu sukun |
|
ٱلنَّاسُ كَٱلۡفَرَاشِ |
Fathah pada hhuruf nun, kaf, ro’ diikuti dengan
alif mati asli |
|
وَتَكُونُ ٱلۡجِبَالُ |
Dhammah pada huruf kaf diikuti dengan wawu sukun
dan juga fathah pada huruf ba’ diikuti alif |
|
فَأَمَّا |
Fathah pada huruf mim diikuti dengan alif |
|
مَوَ ٰزِینُهُ |
Fathah pada huruf wawu diikuti dengan alif |
|
فِی عِیشَةࣲ رَّاضِیَةࣲ |
Kasrah diikuti dengan huruf ya sukun |
|
وَأَمَّا |
Fathah pada huruf mim diikuti dengan alif |
|
مَوَ ٰزِینُهُ |
Fathah pada huruf wawu diikuti dengan alif |
|
فَأُمُّهُۥ
هَاوِیَةࣱ |
Fathah pada huruf ha diikuti dengan alif dan juga
dhammah pada ha diikuti wawu |
|
أَدۡرَىٰكَ مَا هِیَهۡ |
Fathah pada huruf mim, ro diikuti dengan alif |
|
نَارٌ
حَامِیَةُۢ |
Fathah pada huruf nun, ha’ diikuti dengan alif |
Mad wajib muttasil |
وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ |
Sebab Mad bertemu hamzah dalam satu kalimat |
Mad jaiz munfassil |
- |
- |
Mad lazim |
- |
- |
Mad ‘Arid |
ٱلۡمَبۡثُوثِ |
Mad yang bertemu dengan sukun karena berhenti |
|
ٱلۡمَنفُوشِ |
Mad yang bertemu dengan sukun karena berhenti |
Mad lazim khilmi mutsaqol |
- |
- |
Mad lazim khilmi mukhoffaf |
- |
- |
Mad lazim harfi mutsaqol |
- |
- |
Mad lazim harfi mukhoffaf |
- |
- |
Mad farqi |
- |
- |
Mad ‘Iwad |
- |
- |
Mad lin |
- |
- |
Mad shilah |
- |
- |
|
|
|
Jadi pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ) terdapat tiga hukum
bacaan yang menjadi bagian dari pembagian hukum bacaan mad, yakni mad asli itu
sendiri, kemudian mad arid yakni dan mad wajib muttasil.
Hukum Bacaan Qalqalah Pada Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Qalqalah adalah goncangan, pengertian
lain qalqalah yaitu huruf yang apabila diucapkan terjadi goncangan pada
makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Lebih jelasnya silahkan
buka pada babnya sifat – sifat huruf.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Qalqalah sughro |
ٱلۡمَبۡثُوثِ |
Sebab huruf Ba’ sukun asli berada ditengah
kalimat |
|
وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ |
Sebab huruf Dal sukun asli berada ditengah
kalimat |
Jadi pada Surat Al-Qaria’ah terdapat 2
lafadz yang menunjukkan adanya sifatul huruf qalqalah atau hukum qalqalah yang
ditunjukan pada tabel diatas. Cara membacanya bagaimana ? yakni dengan memantulkan
hurufnya qalqalah (ADD) (MABB).
Hukum Bacaan Ghunnah Pada Surat Al-Qari’ah
(ٱلۡقَارِعَةُ)
Ghunnah adalah suara dengung yang enak
dalam hidung, yang tersusun dalam huruf mim (م)
dan nun (ن). Atau dalam keterngan lain ghunnah adalah
ketika ada nun (ن) atau mim (م) yang bertasydid.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Ghunnah |
یَكُونُ ٱلنَّاسُ |
Ada nun yang bertasydid |
|
فَأَمَّا |
Ada Mim yang bertasydid |
|
وَأَمَّا |
Ada Mim yang bertasydid |
|
فَأُمُّهُ |
Ada Mim yang bertasydid |
Ada 2 huruf yang menjadikan keadaanya
huruf dan harakat beserta tanda baca dihukumi ghunnah yakni mim dan nun, pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ)
terdapat 4 keadaan yang dihukumi hukum bacaan ghunnah yakni seperti pada
tabel diatas ada bagianya nun dan juga ada bagianya mim bertasydid, pelajari pada babnya sifatul huruf.
Jadi pada Surat Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ) terdapat variasi dan
macam hukum bacaan, yakni adanya hukumnya mad, hukum nun sukun dan juga
sifatnya qalqalah dan ghunnah , namun tidak ditemukan adanya tanda terjadinya
keadaanya yang mengharuskan untuk menghukumi bagian dari hukum bacaan mim sukun
yakni adanya mim sukun bertemu atau diikuti salah satu huruf hija’iyah.
Itulah artikel mengenai Hukum Bacaan
Tajwid Pada Surat
Al-Qari’ah (ٱلۡقَارِعَةُ) dan Artinya semoga bermanfaat, salam dari kami griya waras, see u next
time.
"Almanfus", ikhfa. Sepertinya aku membacanya pakai N xixixi 😅
BalasHapusOh ternyata surah Al Qoriah itu diturunkan oleh Allah SWT sebagai peringatan kepada penduduk Mekah yang meremehkan kekuasaan Allah dan hari kiamat ya.
BalasHapus